ingin membuat restoran
Jepang yang enak dan sehat," cerita Deva Rachman, pemilik Koiki
Japanese Restaurant yang mengawali usaha restoran tersebut dengan
keluarganya. Ciri sehat yang diangkat adalah semua menu dimasak tanpa
menggunakan bahan MSG dan tanpa pengawet.
Menu spesialisasi dari
Koiki adalah Soba atau mi tradisional khas Jepang. Di restoran ini, Soba
dibuat dari buckwheat yaitu gandum yang tumbuh di negara 4 musim dan
kaya serat. Soba ini merupakan ikon sehat di Koiki karena mi dibuat
setiap hari, jadi terjaga kesegarannya.
"Sebenarnya mi ini awet
sampai tiga hari. Tapi kami membuatnya tiap hari. Pagi sampai sore,
bikin sendiri. Per hari kita bisa buat 2-4 kilogram soba," jelas Dodi
Priyanto, master chef Koiki yang telah berpengalaman menjadi koki
masakan Jepang selama 19 tahun. Ada tiga jenis Soba yang bisa Anda coba
yaitu Kake Soba atau soba dengan kuah panas, Zaru Soba atau soba dingin,
dan Yaki Soba atau soba yang digoreng.
Kompas.com sempat
mencoba Tenzaru Soba yaitu Soba dingin dengan topping Ebi Tempura. Soba
dingin disajikan di atas alas bambu. Berbeda dengan restoran lain, soba
tidak diberi es batu. Umumnya, soba dingin diletakkan di atas es batu
agar tetap dingin. Namun di Koiki, Soba sebelumnya sudah didinginkan di
air es.
"Kita gak taruh di atas es batu biar gak terlalu berair
dan soba kan dimakan dengan saus soba. Kalau soba berair dan dicelupkan
ke saus soba, sausnya jadi hambar terkena air," jelas Dodi.
Memang
belum lengkap jika menyantap soba dingin tanpa yakumi. Yakumi terdiri
dari saus soyu dingin, wasabi, serpihan nori atau lembaran rumput laut
kering, irisan daun bawang, dan serpihan katsuobushi. Saus soyu atau
kecap Jepang tersebut tidak sekadar larutan kecap saja. Tapi merupakan
paduan kecap dengan kaldu katsuoboshi atau ikan kayu.
Pihak Koiki
menggunakan ikan kayu yang didatangkan dari Jepang. Menariknya, ikan
kayu tersebut hasil tangkapan dari lautan Sulawesi yang kemudian
diekspor ke Jepang. Kemudian ikan kayu di-packing di Jepang
sebelum kemudian diimpor kembali ke Indonesia. Ikan kayu yang tebal
digunakan untuk pembuatan kaldu. Di Koiki, kaldu ikan diendapkan untuk
waktu yang lama untuk mengeluarkan cita rasanya. Sementara ikan kayu
yang tipis digunakan sebagai topping.
Cara makannya,
serpihan rumput laut, daun bawang, dan katsuobushi dicampur di kuah
Soba. Lalu mi Soba dingin dicelupkan ke kuah Soba, baru kemudian Anda
makan. Tekstur mi sangat kenyal dan mudah putus. Mi dingin sangat cocok
berpadu dengan rasa asin dan aroma ikan yang kuat dari kuah Soba.
Rasanya pun sangat ringan karena tidak mengandung MSG. Walau begitu,
Soba tetap terasa gurih karena kaldu ikan kayu.
Selain Soba, Koiki
menawarkan menu Sashimi dan Sushi. Koiki sebenarnya menjual fushion
sushi. Menu yang laku dipesan adalah Koiki Roll, Dragon Roll, dan
Buffalo Roll. Namun menurut Dodi, banyak juga pelanggan yang minta
dibuatkan classic sushi.
Sejak awal, Koiki memang terbuka
dengan permintaan pelanggan. Karena itu, Koiki kini membuat program
baru yaitu "Make Your Own Sushi". Serunya, pengunjung bisa mengkreasikan
sendiri Sushi yang diinginkan. Mulai dari isinya, pilihan topping, sampai saus yang dipakai. Pokoknya terserah Anda! Selain itu, Anda bisa menamakan sushi kreasi Anda sesuka hati.
Ada
sepuluh bahan utama yang bisa Anda gunakan untuk membuat Sushi Anda
sendiri. Mulanya, Anda akan diberi kertas berisi daftar pilihan bahan.
Ada salmon, unagi (belut), tuna, sampai crab stick. Di daftar juga tercantum pilihan bahan tambahan seperti nori, sayuran, aneka topping, dan mayonaise.
Dodi
memberikan tips bagaimana mengkreasikan sushi yang lezat. Gunakan Teri
Mayo yang merupakan campuran mayonaise dan saus teriyaki untuk sushi
yang menggunakan daging. Dragon Mayo atau mayonaise campur belut, cocok
untuk Dragon Roll atau sushi dengan udang dan belut.
"Spicy Mayo
itu campuran mayonaise dengan togarashi atau cabe bubuk. Kalau Garlic
Mayo, campuran bawang putih dengan mayonaise, cocoknya untuk yang
garing-garing atau crispy," jelas Dodi.
Namun, Anda bisa
bebas saja mencampur aneka bahan yang Anda inginkan. Harga sushi di
Koiki lumayan ramah di kantong. Kisaran harga Rp 20.000 hingga Rp
40.000.
"Berbeda dengan sushi di restoran Jepang lainnya, di sini
sushi dibuat lebih panjang. Anda akan dapatkan 8 potong sushi, jadi
lebih lebar," jelas Dodi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar